logo sekolah almadinah tpi
Sekolah Al-Madinah Tanjungpinang

Membangun Generasi Qur'ani

Menu

Wadah Informasi seputar SIT Al-Madinah
Menanamkan Growth Mindset untuk Siswa Sekolah Dasar | SIT Al-Madinah Tanjungpinang

Tulisan artikel yang mendapatkan Juara 1 dalam Acara Memeriahkan Hari Guru Nasional 2022

Ketika seorang siswa menghadapi sebuah soal atau tugas yang sulit untuk dikerjakan, apa yang membuatnya memilih menyerah atau mengganggap ini sebagai tantangan dan bekerja keras untuk menyelesaikannya? Dan ketika seorang siswa disakiti atau dibuli oleh temannya, apa yang membuatnya memilih untuk balas dendam dengan menyerang balik atau mencari jalan keluar yang lebih produktif? Semua hal ini berkaitan dengan resiliensi atau sikap tangguh yang ada pada diri siswa. Menurut Yeager dan Dweck (2012), resiliensi dikelola oleh mindset atau pola pikir manusia.

Di dalam artikelnya, Dweck (2006) mengutarakan ada dua jenis mindset yang dimiliki oleh manusia yaitu growth dan fixed mindset. Siswa yang memiliki growth mindset atau pola pikir bertumbuh percaya bahwa kemampuan atau keahlian merupakan sesuatu yang dapat dipelajari atau dikembangkan. Selanjutnya, siswa yang memiliki fixed mindset atau pola pikir tetap akan melihat keahlian adalah sesuatu yang didapatkan sejak lahir dan tidak dapat dirubah. Lalu, bagaimana mindset yang seharusnya diajarkan di sekolah? Jika dilihat dari definisi, tentunya growth mindset adalah yang pola pikir yang seharusnya ditanamkan kepada siswa.

Pembentukan mindset dipengaruhi oleh pengalaman yang didapatkan dari lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat. Sekolah merupakan institusi Pendidikan formal yang berperan hampir setengah dari waktu siswa dalam satu hari sehingga memiliki pengaruh yang lebih besar membentuk mindset siswa. Dalam konteks s ekolah dasar, peran krusial ini dijalankan oleh guru yang memilik intensitas yang tinggi dalam berinteraksi dengan siswa. Oleh karena itu, sebelum mengajarkannya kepada siswa, perlu diperhatikan apakah guru tersebut sudah menginternalisasikan growth mindset sebagai landasan dalam berpikir.

Perlu diingat bahwa growth mindset tidak dipengaruhi oleh intelegensi atau kecerdasan. Yang menjadi fokus pada pola pikir ini adalah menanamkan rasa keinginan yang kuat untuk mempelajari hal baru, suka bekerja keras, dan melihat kegagalan sebagai pembelajaran untuk sebuah peningkatan.

Realitas terkadang menunjukkan bahwa praktik fixed mindset masih dimiliki oleh beberapa guru, sehingga hal ini tentunya dapat berimbas pada pembentukan mindset siswa. Menurut Yeager dan Dweck (2012), seseorang yang memiliki fixed mindset cenderung ingin terlihat pintar, lebih memilih untuk sedikit bekerja, dan memilih berhenti ketika menghadapi rintangan. Jika diinterpretasikan dari sudut pandang seorang guru, sudah seharusnya guru memiliki sikap terbuka terhadap kebaharuan, terbuka akan kritik dan masukan, serta memiliki keinginan untuk meningkatkan kompetensi dan keilmuan. Bisa dibayangkan jika guru memiliki kecemasan yang tinggi akan suatu resiko dan cenderung menghidari rintangan, tentunya proses pembelajaran akan menjadi tidak menantang dan berpotensi tidak berkontribusi banyak pada kemajuan akademik siswa.

Ketika melihat bagaimana penerapan teori mindset pada siswa, terlihat ketika siswa dihadapkan dengan satu soal matematika yang menurutnya sulit dikerjakan. Siswa dengan fixed mindset lantas menggangap topik atau materi matematika tersebut rumit dan tidak bisa dipahami. Mereka cenderung menggangap matematika atau pelajaran lainnya yang memiliki soal yang berkaitan dengan berpikir tingkat tinggi adalah pelajaran yang sulit dipahami. Dalam kasus ini, ketika menemukan soal yang sulit siswa tersebut menyimpulkan bahwa seluruh materi akan sulit untuk diselesaikan atau dipahami. Untuk kasus ini, peran guru adalah menanamkan prinsip bahwa otak dapat berkembang dan mengajari langkah demi langkah sehingga siswa memahami prosedur penyelesaian. Selain itu, guru bisa menggunakan media interaktif atau metode pengajaran alternatif sehingga mampu membuat siswa lebih aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran. Tentunya semua usaha dan kerja keras ini dapat diwujudkan jika guru juga memiliki pemikiran positif bahwa sesulit apapun materi yang disampaikan siswa pasti bisa memahaminya asalkan guru memfasilitasinya dengan baik.

Usia siswa sekolah dasar berada pada tahap perkembangan moral prekonvensional (Kohlberg, 1984) dimana moral yang mereka anut masih menurut kepada orang dewasa disekitarnya. Pada tahapan ini, siswa seharusnya dilatih untuk memiliki pola pikir untuk menjadi tangguh, tidak mudah menyerah, dan mampu melihat sesuatu kegagalan dalam perspektif positif. Dalam praktik di dalam kelas, siswa perlu diberikan stimulus dan penguatan bahwa keterampilan dan keahlian dapat berkembang. Pada usia yang masih sangat muda, tentunya mereka dapat mencoba banyak hal. Guru perlu menanamkan bahwa kegagalan bukanlah sesuatu yang memalukan melainkan awal dari keberhasilan. Sehingga tidak terjadi sifat menghindari kegagalan dengan tidak mau mencoba hal baru.

Dalam ajaran agama Islam, salah satu ciri growth mindset yaitu sikap ingin terus belajar sesuai dengan perintah Allah SWT yang mengharuskan manusia untuk selalu mempelajari hal-hal baru di dalam kehidupan. Bahkan, ayat Al-quran yang pertama turun memerintahkan manusia untuk menuntut ilmu dengan membaca, seperti dalam surah Al-‘Alaq (96) ayat 1. Yang Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.”

Dalam ayat tersebut, perintah pertama adalah membaca, dimana membaca dapat diartikan sebagai usaha untuk mencari ilmu. Selain itu, Rasullullah SAW bersabda “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga” (HR Muslim). Hadits ini memperkuat sikap untuk selalu berjuang dan menggangap segala masalah yang terjadi sebagai suatu sarana untuk belajar dan menambah pengalaman sebagai bagian menuntut ilmu. Ini merupakan bagian dari motivasi untuk siswa, bahwa senantiasa mempelajari hal baru dan berada pada jalan menuntut ilmu merupakan salah satu sebab masuk surga.

Dari beberapa hal yang telah dipaparkan, sudah seharusnya guru sebagai pendidik mengatur ulang mindset yang dimiliki dan menjadikan growth mindset sebagai pola pikir dalam menyikapi masalah yang terjadi. Jika nilai-nilai dalam growth mindset telah terinternalisasi dengan baik dalam diri guru, tentunya ini akan mempengaruhi pembentukan dan perkembangan mindset siswa yang diajarnya. Dan sudah seharusnya kesadaran ini dimulai sejak dini dan khususnya di sekolah dasar agar siswa memiliki sikap resiliensi dalam menghadapi tantangan yang dihadapi pada jenjang pendidikan berikutnya.

Daftar Pustaka
Dweck, C. S. (2006). Mindset. New York: Random House
Kohlberg, L. (1984). The Psychology of Moral Development: The Nature and Validity of Moral Stages (Essays on Moral Development, Volume 2). San Francisco: Harper & Row
Yeager, D.S. & Dweck, C.S. (2012) Mindsets That Promote Resilience: When Students Believe That Personal Characteristics Can Be Developed, Educational Psychologist, 47(4), 302-314

    0 0 votes
    Article Rating
    Subscribe
    Notify of
    guest
    0 Comments
    Inline Feedbacks
    View all comments
    Tria Nency
    Tria Nency
    2 months ago

    wah Jazakumullah khair sudah di publish di sini.. Semoga bermanfaat 🙂

    0
    Would love your thoughts, please comment.x
    ()
    x
    logo ra almadinah

    RA AL-MADINAH

    Unit Pendidikan Untuk Anak Usia Dini (Umur 4 - 6 Tahun)
    Link ini tempat untuk Guru, Tendik, dan Wali Murid Aktif RA Al-Madinah
    Log In
    logo sdit almadinah

    SDIT AL-MADINAH

    Unit Pendidikan Untuk Anak Usia 6 Tahun Ke Atas
    Link ini Tempat untuk Guru, Tendik, dan Wali Murid Aktif SDIT Al-Madinah
    Log In
    logo smpit

    SMPIT AL-MADINAH

    Unit Pendidikan Untuk Siswa Tamatan Sekolah Dasar
    Link Ini Tempat Untuk Guru, Tendik, dan Wali Murid SMPIT Al-Madinah
    Log In
    logo ra almadinah

    RA AL-MADINAH

    Unit Pendidikan Untuk Anak Usia Dini (Umur 4 - 6 Tahun) - Klik Aja!
    Link ini Tempat Untuk Guru, Tendik, dan Wali Murid Aktif RA Al-Madinah
    Log In
    logo sdit almadinah

    SDIT AL-MADINAH

    Unit Pendidikan Untuk Anak Usia 6 Tahun Ke Atas - Klik Aja!
    Link ini tempat untuk guru, tendik, dan wali murid aktif SDIT Al-Madinah
    Log In
    logo smpit

    SMPIT AL-MADINAH

    Unit Pendidikan Untuk Siswa Tamatan Sekolah Dasar - Klik Aja!
    Link ini tempat untuk guru, tendik, dan wali murid aktif SMPIT Al-Madinah
    Log In
    Menu
    Tetap Terhubung
    Untuk Desktop & Tablet
    logo sekolah almadinah tpi
    0813 8677 1711

    Kontak Humas Al-Madinah

    0852 7234 4533

    Kontak TKIT Al-Madinah

    0813 7214 7534

    Kontak SDIT Al-Madinah

    0822 6708 5398

    Kontak SMPIT Al-Madinah

    0822 8313 7583

    Kontak Unit Usaha Al-Madinah

    Media Sosial Kami