Kegiatan observasi dalam konteks ini sangat penting untuk mengenal lebih dekat karakteristik dan kemampuan awal siswa. Dengan melakukan pengamatan terhadap tingkah laku dan sosialisasi mereka, guru dapat memperoleh informasi yang sangat berguna untuk menyusun strategi pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Selain itu, observasi juga memberikan gambaran tentang bagaimana siswa berinteraksi dengan teman sekelas dan bagaimana mereka beradaptasi dalam lingkungan sekolah.
Melalui observasi, guru dapat mengidentifikasi potensi, kesulitan, atau kecenderungan tertentu pada masing-masing siswa, yang kemudian dapat digunakan untuk membuat pemetaan dalam kelas. Pemetaan ini penting untuk mendukung keberhasilan pembelajaran yang lebih efektif, misalnya dengan membentuk kelompok belajar yang heterogen atau memberikan perhatian khusus pada siswa yang membutuhkan dukungan lebih.
Selain itu, observasi juga membantu guru dalam mengenali berbagai aspek perkembangan siswa, seperti keterampilan sosial, kemampuan komunikasi, serta sikap dan perilaku yang mereka tunjukkan di kelas. Dengan demikian, kegiatan ini dapat membantu menciptakan suasana belajar yang lebih inklusif dan mendukung perkembangan siswa secara keseluruhan.
Kegiatan motorik kasar dan motorik halus merupakan kegiatan utama dalam kegiatan observasi ini dan tentu semua kegiatan dikemas semenarik mungkin dengan pembawaan guru yang ceria. Dalam prosesnya anak-anak bermain sesuai dengan keinginannya tanpa intervensi dari orangtua maupun guru.